Hari Senin
Tanggal 28 Januari 2019
Pukul 16.50
Masih di tempat yang sama seperti kemarin
(Perpustakaan Kota Yogyakarta)
suasana gazebo perpustakaan kota yk |
Hari ini di tempat yang sama, bukannya melanjutkan mengerjakan, eh maaf, memulai kembali mengerjakan tugas akhir yang telah ditinggal berbulan-bulan lamanya, diri ini malah kembali merenung. Kembali merenungi akan
Bukannya malas atau apa, setelah sedari siang hingga sore menemani teman kelas untuk mengambil data untuk tugas akhir nya sebagai mahasiswa. Saat hampir selesai menemaninya mengambil data, entah kenapa perasaan itu kembali merasuki diri ini. Bukan perasaan iri maupun dengki, tidak, tidak pernah pikiran seperti itu terbersit di otak yang hampir tidak digunakan ini. Dia teman kelas ku, aku turut bahagia saat dia hampir menyelesaikan tugas akhir nya. Tapi entah kenapa hati ini tak berjalan searah dengan pikiran, hati ini merasa gundah gulana, merana, galau, ah apapun itu kosakata yang dapat mendeskripsikannya.niat untuk mengerjakan yang menggebu-gebu namun sama sekali tidak ada tindak lanjut secara nyata.
saat-saat menemani teman |
Bukan karena melihat keberlangsungan tugas akhir nya yang hampir menemui garis finish yang membuat hati ini perih, namun karena melihat diri ini masih terlena dengan layar pintar 5,9 inchi nya, sehingga masalah yang tidak bisa disepelekan (tugas akhir) terlihat seperti angin lalu.
Oleh sebab musabab itu pula, diri ini pun berniat untuk segera menyusul ketertinggalan, Dimulai dari selesainya menemani teman mengambil data di lembaga pendidikan yang terletak di Kabupaten MERAH, diri ini langsung memacu sepeda motor merah hitam kesayangan sejauh sepuluh kilometer jauhnya ke (juga) sebuah lembaga pendidikan yang sempat diri ini jadikan tempat menghabiskan masa remaja tiga sampai empat tahun yang lalu.
lembaga pendidikan tercinta |
Yah memang, diri ini berniat untuk menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai objek penelitian untuk si tugas akhir itu. Sesampainya sampai disana, tanpa tedeng aling-aling diri ini langsung masuk ke ruang guru setelah sebelumnya hanya melambaikan tangan ke sang penjaga gerbang tanpa merasa perlu membuat laporan berkunjung. Dan setelah sedikit berbasa-basi dengan guru diri ini langsung menanyakan tata cara, apa saja yang perlu disiapkan untuk melakukan observasi awal di lembaga pendidikan tercinta ini. Dan si Bapak guru pun hanya memberikan syarat sederhana, yaitu surat resmi dari institusi terkait, bahkan sampai memperlihatkan contoh surat resmi tersebut. Dan setelah melihat contoh surat itu, hati ini kembali mencelos karena melihat nomor induk yang tertera disurat tersebut yang mengatakan bahwa ia adalah adik tingkat diri ini.
si surat resmi adik tingkat |
Selepas berpamitan dengan bapak guru dan dilanjutkan makan di kantin doger sekolahan, diri ini memutuskan untuk kembali menuju ke tempat merenung, tak lain dan tak bukan adalah perpustakaan kota yogyakarta daripada harus ikut berkumpul di rumah makan bersama kawan sejawat di dunia perkuliahan.
Mantap semangat!!
BalasHapus